Senin, 14 Januari 2019

Perbandingan Sistem Cerdas Pada 3 Negara Asia



Dalam teknologi sistem cerdas ini pasti disetiap negara mempunyai teknologi tersebut. Maka dari itu akan ada perbedaan disetiap negara dalam teknologi sistem cerdas. Berikut adalah perbandingan pada 3 negara di asia dalam teknologi sistem cerdas.




Perbandingan Sistem Cerdas Pada 3 Negara di Asia
            Perbandingan sistem cerdas di berbagai negara pasti begitu banyak, termasuk didalam Pendidikan. Salah satu teknologi sistem cerdas yang digunakan dalam bidang Pendidikan adalah e-learning, teknologi ini pastinya sudah diterapkan dibeberapa negara. Saat ini kemajuan teknologi memungkinkan banyak interaksi pembelajaran tidak perlu dilakukan secara langsung dengan tatap muka. Teknologi E-Learning  saat ini sudah mulai banyak ditawarkan. Pendidikan jarak jauh(PJJ) ini memiliki beberapa kelebihan tersendiri dibandingkan dengan tatap muka secara langsung.
Pendidikan secara E-Learning dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat komputer atau laptop yang terhubung dengan koneksi internet. Sistem yang terintegrasi dengan baik membuat siswa dapat memperoleh semua informasi yang dibutuhkan dan mampu melaksanakan sistem pembelajaran dengan baik. Output yang diperoleh dari sistem pembelajaran ini juga tidak kalah dengan pembelajaran konvensional.
Di 3 negara asia ini yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura mempunyai perbandingan tekonologi sistem cerdas tentang e-learning di bidang Pendidikan.

1.      E-learning di Indonesia
Istilah E-Learning digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web. Web adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web pertama di tahun 2004. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, E-learning memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail learning. Selain itu juga, E-learning erat hubungannya dengan Web , social networking (Jejaring Sosial) dan Personal Learning Environments (PLE).
Perkembangan E-Learning di Indonesia sejalan dengan perkembangan Infrastruktur TIK. Beberapa program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Infrasruktur adalah:
a. Pada tahun 1999-2000 merupakan perkembangan jaringan internet.
b. Pada tahun 2000-2001 merupakan perkembangan Jaringan Informasi Sekolah.
c. Pada tahun 2002-2003 merupakan Wide Area Network kota (WAN kota).
d. Pada tahun 2004-2005 merupakan tahun dimana mulai terdapat Information and Communication Technology Center (ICT Center).
e. Pada tahun 2006-2007 merupakan tahun berkembangnya Indonesia Higher Education Network.
f. Pada tahun 2008-sekarang merupakan tahun berkembangnya Jejaring Pendidikan Nasional.
g. Pada tahun 2009-sekarang merupakan tahun berkembangnya Southeast Asian Education Network (SEA EduNet).
Dari perkembangan-perkembangan tersebut dapat dilihat dan dibuktikan bahwa saat ini telah banyak situs e-learning yang bermunculan. Baik yang diperuntukkan untuk umum maupun yang terdapat di setiap Perguruan Tinggi. E-learning akan terus berkembang dari masa ke masa menjadi sebuah sistem pembelajaran yang lebih banyak dipilih di dunia pendidikan.

2.      E-learning di Malaysia
Perkataan e-learning dalam konteks pendidikan di Malaysia kini mula hangat diperkatakan. Sebelum melangkah lebih jauh, coba kita definisikan apakah makna e-learning tersebut.
Menurut Wahyu dan Yahya (2006),definasi ‘e-learning’ atau electronic learning ini seringkali berubah-ubah selaras dengan kemajuan teknologi dan juga seringkali di salah tafsirkan dalam iklan-iklan promosi pendidikan. Secara umumnya, ‘e-learning’ adalah sebarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN,WAN atau internet) untuk menyampaian isi kandungan, interaksi atau pemudahcaraan. Internet, Intranet, satelit, tape audio/ video, TV interaktif dan CD ROM adalah sebahagian media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini. Maka,konsep e-learning ini adalah meluas dan bukannya sekadar pembelajaran atas talian (online) semata.
Menurut Wahyu dan Yahya (2006) juga, perkembangan e-learning di Malaysia adalah baru jika debandingkan dengan negara-negara barat dan negara jiran, Singapura. Agenda IT Kebangsaan (NITA) telah dilancarkan pada Disember 1996 oleh ‘National IT Council (NITC) yang dipengerusikan oleh YAB Tun Dr Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia. NITA memberikan garis panduan bagaimana teknologi maklumat dan komunikasi, ICT dapat digunakan untuk menjadikan Malaysia sebuah negara maju selaraskan dengan Wawasan 2020 (NITC, 2001). Salah satu inisiatif awal NITC adalah untuk mewujudkan Koridor Raya Mltimedia, MSC bagi mencapai NITA. Strategi yang telah dirancangkan oleh NITC ialah ‘e-community, ‘e-public services’, ‘e-learning’, ‘e-economy’, dan ‘e-sovereignty’. Kementerian Pendidikan Malaysia dan sektor swasta seperti MIMOS dan Kumpulan Utusan pula telah dipertanggungjawapkan untuk menjayakan agenda ‘e-learning’ kebangsaan

3.      E-learning di Singapura
Salah satu tantangan dalam difusi pengetahuan adalah pembelajaran yang berkualitas. Banyak metode dan inovasi yang telah dikembangkan dalam peningkatan kualitas pembelajaran tersebut, yaitu dengan pemuktahiran bahan ajar yang lebih mudah dipahami dan di pelajari. Pembelajaran melalui media elektronik seperti internet/extranet, satelit broadcast, audio/video, interaktif televisi, Cakra Padat, dan komputer berbasis pelatihan menjadi pilihan. Pada perkembangannya kegiatan semacam ini dikenal dengan elektronik learning (e-learning). Banyak negara yang telah sukses dalam mengembangkan e-learning di negaranya bahkan berdampak langsung terhadap ekonomi negara melalui penjualan konten. Singapura merupakan negara yang sukses menerapkannya. Tulisan ini bertujuan mengulas perkembangan pesat dalam bidang e-learning di Singapura dengan mengungkap gambaran pasar e-learning, kebijakan dan potret aplikasi e-learning di dunia pendidikan Singapura. Sehingga dapat dijadikan referensi dan contoh pembelajaran kesuksesan e-learning bagi Indonesia. Kesuksesan Singapura dalam mengembangkan dan mengimplementasikan e-learning, dikarenakan adanya komitmen dari pemerintah dan pelaku industri untuk mengembangkan sektor ini. komitmen tersebut diikuti dengan memberikan insentif bagi pengembangan aplikasi dan pemenuhan infrastruktur dasar, serta kesadaran bersama para pengguna terutama di sektor pendidikan untuk memanfaatkan aplikasi pembelajaran tersebut. Hal inilah yang dapat dijadikan pembelajaran bagi Indonesia dalam pengembangan dan implementasi e-learning.


Kesimpulan
            Pada perbandingan diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa E-learning di dalam Negara Indonesia sudah sangat berkembang dari tahun ke tahun, namun masih belum digunakan dengan maksimal. Tapi Indonesia tidak kalah dengan Negara tetangganya seperti singapura dan juga Malaysia. Di singapura memang sudah maju perkembangan e-learningnya namun penggunaannya tidak sebanyak Indonesia. Dan di Malaysia, sangat disayangkan karna kurangnya kemahiran dalam menggunakan e-learning jadi banyak orang-orang yang menganggur.
 Dari perbandingan 3 negara asia diatas membuktikan disetiap negara pasti mempunyai teknologi sistem cerdas yang mana penerapan dan penggunaannya berbeda-beda, teknologi yang digunakan pun bisa berbeda-beda.

            Referensi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar