Kamis, 29 Desember 2016

REVIEW NOVEL THE TRUTH ABOUT FOREVER

THE TRUTH ABOUT FOREVER
KARYA : ORIZUKA


Judul Buku: The Truth About Forever
Penulis: Orizuka
Penerbit: Gagas Media
Jumlah Halaman: 304 halaman


Seberapa berharga sih satu detik itu? Tik
Sebentar saja dia langsung berlalu. Tik
Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.
Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hampir habis. Tik. Kau ingat selama ini jarang beramal. tik. Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Tik. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu.
Tik. Tik. Tik. Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi.

               Novel ini bercerita tentang seorang lelaki yang bernama Yogas yang merasa demikian ketika divonis tidak berumur panjang. Dia pergi ke Yogyakarta yang tidak lain untuk melakukan balas dendam kepada orang yang dianggapnya bertanggung jawa atas semua ini, bahkan kalau perlu mati bersama. Yogas sudah tidak peduli apapun, dia melakukan segala cara untuk menuntaskan dendamnya terhadap orang yang sudah menghancurkan hidupnya, bahkan dia sampai nekat pergi ke Yogyakarta untuk mencari orang yang sudah menghancurkan hidupnya.


           Sedangkan disatu sisi ada satu sosok wanita didalam cerita ini yang bernama Kana. Kana adalah mahasiswa di salah satu fakultas UGM. Selain itu, kesehariannya adalah menulis sebuah cerita yang kelak bakal terwujud menjadi sebuah novel. Kana yatim piatu. Dia tinggal bersama budenya yang memiliki kos-kosan yang hampir ‘tutup’. 

           Di tengah pembalasan dendamnya, dia bertemu gadis yang sangat ingin dia jauhi, bahkan dia berusaha menghindar darinya. Kana, seberapa kerasnya Yogas berusaha menjauhinya tapi entah kenapa malah hal itu membuatnya semakin dekat dengan gadis berperawakan kecil itu. Tanpa dia sadari cinta yang selama ini ia kubur dalam-dalam di hatinya perlahan-lahan muncul kembali. Hal itu sempat membuat Yogas kalang kabut dan sejenak melupakan balas dendamnya. Tapi ia tetap berusaha untuk memfokuskan dirinya untuk menemukan orang itu, kalau bisa membunuhnya. Yogas sangat ingin menghindari kontak dengan Kana. Karena dia berpikir ini akan membuatnya kerepotan. Tapi, karena mereka tinggal berdekatan, Yogas sedikit kesulitan menghindari Kana.

                         Yogas yang bersikap dingin dan terlihat penuh rahasia tersebut malah membuat Kana semakin penasaran. Pada awalnya Kana juga tidak ingin tahu urusan orang lain. Tapi entah kenapa, seperti ada magnet di sekitar Yogas yang menarik Kana ingin tahu lebih banyak tentangnya. Lambat laun tanpa disadari mereka menjadi lebih dekat, melebihi yang mereka bayangkan. Ketika mereka sadar akan perasaan masing-masing, banyak hal dan kegalauan berkecamuk di pikiran masing-masing. Kana semakin ingin mengenal lebih banyak tentang cowok misterius, yang dipanggilnya alien selama ini. Yogas tidak ingin perasaannya menjadi penghalang baginya untuk membalas dendam. Akhirnya Yogas berusaha merancang beberapa sekenario palsu untuk membuat Kana menjauh darinya. Mulai dari alasan kenapa dia ingin balas dendam dan kenyataan tentang awal mula kenapa hidupnya hancur seperti ini. 

“Lo tahu nggak jatuh cinta itu apa? Artinya lo jatuh ke dalam cinta tanpa disengaja. Jadi, walaupun lo nggak mau jatuh, lo bakalan tetep jatuh.” (hlm. 88)

“Punya penyakit bukan berarti kamu nggak bisa bahagia. Kalo nggak ada yang nemenin kau, aku yang bakal nemenin.” (hlm. 124)
"Kamu memang sakit, tetapi bukan berarti kamu istimewa". (hlm. 144)
“Kalau kamu pulang, ada seseorang yang nunggu kamu.” (hlm. 249)
"Apa yang bikin lo berpikir kalo gue bercanda?" (hlm. 266)

                      Suatu saat semua kebenaran terungkap. Kebenaran yang bisa dibilang begitu pahit, tapi hal itu malah membuat Kana semakin yakin bahwa dia akan berada di samping Yogas apapun yang terjadi, dan untuk selamanya. Walaupun berkali-kali ditolak Yogas, tapi Kana tidak pernah menyerah. Dia dengan tulus menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya pada Yogas. Pada awalnya Yogas berpikir kalau yang dilakukan Kana hanya semata-mata karena rasa belas kasihan, tapi lama-kelamaan Yogas bisa melihat ketulusan Kana dan akhirnya menerima Kana.
"P.S. Setelah pulang ke Mars, jangan lupa untuk kembali ke bumi, karena kamu masih punya janji dengan mahluk bumi ini". (hlm. 300)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar