Senin, 29 Mei 2017

Manusia Dan Cinta Kasih

Nama : Lestari Rahma Putri

Kelas : 1KA29


Dosen : Junaedi Abdillah



Daftar Isi
11.1   Cinta Kasih
-          Pengertian Cinta Kasih
-          3 Unsus Tentang Cinta
-          3 Unsur dalam Segitiga Cinta
-          3 Tingkatan Cinta
11.2  Cinta Menurut Ajaran Agama
-          Berbagai Bentuk Cinta
-          Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
11.3  Kasih Sayang
-          Pengertian Kasih Sayang
-          Macam-macam Cinta Kasih Orang Tua
-          Contoh Kasih Sayang
11.4  Kemesraan
-          Pengertian Kemesraan
-          Puisi Tentang Kemesraan
11.5  Pemujaan
11.6  Belas Kasihan
-          Pengertian Belas Kasih
-          Cara menumpahkan Belas Kasih
11.7  Cinta Kasih Erotis
Kesimpulan
Referensi
Daftar Isi
            Pendahuluan
12.1   Cinta Kasih
-          Pengertian Cinta Kasih
-          3 Unsus Tentang Cinta
-          3 Unsur dalam Segitiga Cinta
-          3 Tingkatan Cinta
12.2  Cinta Menurut Ajaran Agama
-          Berbagai Bentuk Cinta
-          Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
12.3  Kasih Sayang
-          Pengertian Kasih Sayang
-          Macam-macam Cinta Kasih Orang Tua
-          Contoh Kasih Sayang
12.4  Kemesraan
-          Pengertian Kemesraan
-          Puisi Tentang Kemesraan
12.5  Pemujaan
12.6  Belas Kasihan
-          Pengertian Belas Kasih
-          Cara menumpahkan Belas Kasih
12.7  Cinta Kasih Erotis
   Kesimpulan
   Referensi


Cinta Kasih

A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa indonesia karya W.J.S. Poerwadaminta, cinta adalah rasaa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.

Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Perbedaannya, cinta lebih mengandung pengertian mendalam rasa. Sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Unsur cinta:
1. Keterikatan
    Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya brsama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
    pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
2. Keintiman
    Keintiman adalah kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda
    dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
3. Kemesraan
    Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa  kangen kalau jauh atau lama
    tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayng, dan seterusnya.

Tingkatan cinta:
1. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah,
    Rasulullah dan berjihad di jalan Allah
2. Cinta tingka menengah adalah cinta kepada
    orangtua, anak, saudara, istri/suami, & kerabat
3. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang
    mengutamakan keluarga, kerabat, harta, &
    tempat tinggal.


B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulullah. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Quran:

1. Cinta diri
    Erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan
    potensi dirinya dan mengaktualisasikan diri. Ia juga mencintai segala sesuau yang mendatangkan
    kebaikan pada dirinya. Sebaliknya, ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk itu
    semua.
    Al-Quran telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan 
    untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat danb erguna bagi dirinya, dan menghindari segala
    sesuatu yang membahayakan keselamatannya.
    Melalui ucapan Nabi Muhammad, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal ghaib tentu beliau
    akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.

2. Cinta kepada sesama manusia
    Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia
    tidak boleh membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan
    cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang lain.
    Allah memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam
    cintanya kepada diri sendiri. Melepaskan diri dari gejala-gejala itu dengan melalui iman,
    menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin, dan menjauji
    segala larangan Allah.

3. Cinta seksual
    Erat kaitannya  dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih
    sayang, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi
    kelangsungan hidup keluarga:
    “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia yang menciptakan untukmu istri-istri dari
    jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
    antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
    tanda bagi yang berpikir.” (QS. Ar-Rum, 30:21)

4. Cinta kebapakan
    Mengingat bahwa antara ayah dengan ankanya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti
    yang menghubungkannya dengan ibunya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa
    dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis, emlainkan dorongan psikologis.
    Cinta kebapakan dalam Al-Quran diisyaratkan dalam kisah nabu Nuh, betapa cintanya ia kepada
    anaknya. Tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang dan belas
    kasihan untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak:
    “... dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil - : hai,
    anakku, naiklah ke kapal bersam akami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang
    yang kafir.” (QS. Yusuf, 12:84)

5. Cinta kepada Allah
    Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spiritual adalah cintanya kepada Allah dan   
    kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doanya saja, tetapi juga dalam semua
    tindakan dan tingkah lakunya. semua tingkah lakunya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
    penerimaan dan ridho-Nya:
    “Katakanlah: jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya  Allah mengasihi dan
    mengampunni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS Ali Imran, 3:31))

6. Cinta kepada Rasul
    Cinta kepada Rasul sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, ini karena Rasul merupakan ideal
    sempurna bagi manusia, baik dalam tingkah laku, moral maupun berbagai sifatnya. Seorang
    mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenih hati akan mencintai Rasulullah.


C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis, keberandalan remaja, frustasi, dan sebagainya, dimana semuanya dilatar belakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya. Adanya kasih sayang ini, mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam, demikian sebaliknya.

Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
- Orangtua bersifat aktif, anak bersifat pasif
- Orangtua bersifat pasif, anak bersifat aktif
- Orangtua bersifat pasif, anak bersifat pasif
- Orangtua bersifat aktif, anak bersifat aktif

Kasih sayang itu nampak sekali, contohnya bila seorang ibu sedang menyusui atau menggendong. Bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang, dinyanyikan. Meskipun si bayi tidak tahu arti kata, lagu, dan sebagainya.


D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia, dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya yang berjudul “Episode” misalnya:

Kami duduk berdua
Di bangku halaman rumahnya
Pohon jambu di halaman itu

Berbuah dengan lebatnya
Dan kami senang memandangnya
Angin yang lewat
Memainkan daun yang berguguran
Tiba-tiba ia bertanya
“mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”
Aku hanya tertawa
Lalu ia sematkan dengan mesra
Sebuah peniti menutup bajuku
Sementara itu
Aku bersihkan
Guguran bunga jambu
Yang mengotori rambutnya


E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepda Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi karena Tuhan menciptakan alamn semesta.

“Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tayakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” (QS. Al-Furqon:59-60)


F. BELAS KASIHAN
Belas kasihan  adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain

Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani danbanyak cara kita menumpahkan belas kasihan. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantug kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, barang, pakaian, makanan, dan sebagainya.


G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
     

      KESIMPULAN
      Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang.Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

Referensi